Sunday, March 13, 2011

Waspadai Kram Jantung Saat Berolahraga Keras

    Olahraga seperti sepakbola, futsal, badminton, tenis, lari atletik termasuk contoh olahraga keras karena mempunyai gerakan-gerakan eksplosif yang bisa cepat menaikkan denyut nadi. Agar tidak menimbulkan bahaya pada tubuh sesuaikan olahraga tersebut dengan dosis dan umur Anda.

    Dokter olahraga yang sudah malang melintang menangani PSSI dan KONI DR.med.Suhantoro, SpKO, FACSM (K) mengatakan olahraga bisa menimbulkan masalah jika dilakukan tidak sesuai dosis, jenis olahraga dan umur.

    "Orang banyak yang mengabaikan soal dosis olaharaga yang aman sesuai umur, sehingga banyak kasus orang yang meninggal setelah olahraga," kata DR Suhantoro dalam perbincangannya dengan detikHealth.
Ketika orang masih berusia 20-25 tahun atau sampai maksimal 30 tahun, tubuh masih bisa melakukan kompensasi terhadap kegiatan olahraga yang berat.

    Tapi ketika usia seseorang sudah di atas 30 tahun maka orang perlu mengetahui dosis dan jenis olahraga yang aman sesuai usianya.

    Saat berolahraga, kata DR Suhantoro, detak jantung, tekanan darah sistolik (atas), dan cardiac output (jumlah darah yang dipompa per denyut jantung) semua mengalami peningkatan.

    Aliran darah ke jantung, otot, dan kulit juga meningkat. Akibatnya, metabolisme tubuh menjadi lebih aktif memproduksi CO2 (karbondioksida/oksida asam) dan H+ (ion proton) pada otot.

    Akhirnya orang akan bernapas lebih cepat dan lebih dalam untuk memasok oksigen lebih banyak karena metabolisme yang meningkat ini. Tapi olahraga berat itu membuat metabolisme tubuh tidak bisa lagi hanya mengandalkan pasokan oksigen tapi menggunakan proses biokimia.

    Proses biokimia ini menghasilkan asam laktat yang kemudian memasuki aliran darah. Penumpukan asam laktat ini akan membuat tubuh merasa capek saat olahraga.

    Kadar oksigen juga menurun akibat penumpukan karbondioksida dalam darah. Jika oksigen turun maka sel-sel tubuh akan mati.

    "Jadi ada miliaran darah mati saat orang berolahraga, karena saat olahraga tubuh orang akan menjadi asam, Ph akan menjadi sekitar 6,7-6,8. Padahal tubuh itu harus dalam kondisi basa yaitu Ph 7," ungkap DR Suhantoro.

    Ada ancaman kematian jika Ph tubuh saat olahraga akibat kecapekan mencapai Ph 6,3. Inilah yang menyebabkan terjadi kram otot dan kram jantung yang membuat banyak orang terkena serangan jantung setelah berolahraga.Tubuh perlu waktu sekitar 30 menit untuk menetralkan asam ini dengan cara istirahat. "Maka itu jika tubuh sudah ngos-ngosan sebaiknya istirahat dulu, jangan dipaksakan berlari terus ini untuk recovery," kata dokter Suhantoro yang kini berusia 67 tahun.


Bagaimana dosis olahraga yang aman?

    Menurut DR Suhantoro cara yang aman adalah mengukur denyut nadi maksimal (DNM).

    DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan rumusan DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar lemak 60-70 persen DNM.

    DR Suhantoro mencontohkan orang yang berusia 40 tahun maka DNM saat ia berolahraga adalah 220 - 40 = 180. Kemudian angka 180 dikalikan dengan 60 persen untuk batas ringan dan 70 persen untuk batas atas yang hasilnya 108-126 per menit.Dengan mengetahui denyut nadi tersebut, maka orang yang berusia 40 tahun harus berhenti sejenak dari olahraganya ketika denyut nadinya sudah melampaui 126 per menit. Jika masih dipaksakan yang terjadi adalah kram jantung yang membuat serangan jantung.

    Untuk menghitung denyut jantung bisa dengan cara menghitung nadi di dekat tangan atau yang lebih praktis memakai jam yang ada detak jantungnya.

    "Sekali lagi perlu diperhatikan kondisi denyut jantung saat berolahraga jangan sampai melebihi batas maksimal yang bisa membahayakan jantung," ingat Dr Suhantoro.

    Jika sudah merasa melampaui dosis saat lari di futsal misalnya, berikan saja bola-bola itu ke orang lain yang masih kuat. Satu lagi saat istirahat minumlah air dengan suhu 15-16 derajat atau minuman manis dengan kadar gula 2,5-5 persen.

    "Minuman yang terlalu dingin akan sulit diabsorb tubuh karena suhu tubuh setelah olahraga sedang dalam kondisi panas," jelas Dr Suhantoro.

Ilmuwan Ciptakan Cairan Menyala untuk Bantu Operasi

    Ilmuwan mengebangkan cairan yang mampu menyala di tubuh pasien. Setelah disuntikkan, cairan bersinar itu dapat membantu ahli bedah melihat saraf sensitif di dalam tubuh.
Cairan peptida ini memungkinkan ahli bedah melihat saraf sensitif tubuh manusia dengan pemantauan elektronik. Karenanya, dokter dapat menghindari saraf tersebut untuk mencegah kerusakan yang bisa menyebabkan sakit parah dan kelumpuhan.

    Peptida ini dikembangkan oleh tim dari San Diego School of Medicine, University of California, dari fragmen protein yang mengandung asam amino. Saat disuntikkan ke tubuh tikus, cairan itu menciptakan warna kontras antar setiap saraf dan jaringan lain di tubuh.

    Efek itu berlangsung setidaknya dua hingga delapan jam dan tidak memberikan dampak apapun ke tubuh pasien.

    "Sama seperti ahli bedah yang memindahkan jaringan tumor, mereka membutuhkan semacam peta hidup untuk mengetahui di mana saja letak saraf yang berpengaruh pada proses operasi. Ini bukan hanya diagram statis yang muncul di semua jenis pasien,” ujar Roger Tsien. Profesor farmakologi, kimia dan biokimia yang menulis studi ini.

    Ahli mengatakan uji coba menggunakan cairan bercahaya ini mirip dengan pekerja konstruksi yang memanfaatkan kabel dilapisi kertas fluoresen untuk membantu penggalian di malam hari.


Sekali Bersin, Ruangan Bisa Terkontaminasi Selama 1 Jam

    Menurut laporan terbaru yang dipublikasikan Journal of Royal Society Interface, satu kali bersin bisa mengkontaminasi sebuah ruangan untuk periode waktu lebih dari satu jam.Peneliti dari Virginia Tech, Amerika Serikat, menganalisis sampel udara dari tiga buah pesawat terbang, ruang tunggu pada sebuah klinik kesehatan, dan tiga ruang perawatan. Hasilnya, separuh sampel udara yang diperoleh mengandung partikel udara yang terkontaminasi virus flu.

    “Dari rata-rata satu meter kubik udara yang dijadikan sampel tercatat mengandung lebih dari 16 ribu partikel virus flu,” kata Linsey Marr, ketua tim peneliti dari Virginia Tech, seperti dikutip dari MedIndia.

    Virus tersebut, menurut Marr, masih tetap aktif di udara meskipun telah lebih dari satu jam keluar dari saluran pernafasan penderita flu yang bersin.

    Marr menyebutkan, mengingat tingginya konsentrasi virus tersebut di udara, jika seseorang terus menghirup udara di ruangan tersebut selama satu jam, jumlah virus sudah cukup untuk memicu infeksi.

    “Partikel udara yang mengandung virus tersebut cukup kecil hingga memungkinkan satu partikel terkecil sekalipun bisa bertahan selama beberapa hari,” ucap Marr.

Macam-Macam Sinar UV dan Tips Perlindungan Dari Radiasinya

    Anda mungkin telah mendengar di mana-mana bahwa anda membutuhkan perlindungan dari sinar matahari. Hal ini karena sinar matahari memiliki efek berbahaya pada kulit yang dapat menyebabkan penuaan dini kulit, kanker kulit, kulit terbakar dan sejumlah masalah lain.
    Paparan radiasi ultraviolet dari sinar matahari berkontribusi terhadap 90% gejala penuaan dini kulit. Banyak perubahan kulit yang umumnya diyakini karena faktor usia, seperti keriput dan mudah iritasi, sebenarnya juga akibat paparan radiasi UV berkepanjangan.

    Berikut ini adalah macam-macam sinar UV berdasakan panjang gelombangnya.

Sinar UV-A

UV-A adalah sinar UV yang paling banyak menimbulkan radiasi. Sinar UV-A meliputi 95 persen radiasi yang mencapai permukaan bumi dan 30 - 50 kali lebih umum dari sinar UV-B walaupun kurang intens.

Radiasi UV-A dulu diperkirakan memiliki efek yang kecil terhadap kerusakan kulit, tapi sekarang studi menunjukkan bahwa UV-A merupakan penyumbang utama kerusakan kulit dan kerutan.

UV-A menembus kulit lebih dalam dari UV-B dan bekerja lebih efisien. Radiasi UV-A menembus sampai dermis (lapisan kedua dari kulit) dan dapat merusak serat-serat yang berada di dalamnya.

Kulit menjadi kehilangan elastisitas dan berkerut. Intensitas radiasi UV-A lebih konstan daripada UV-B (sepanjang hari). Selain itu, UV-A dapat menembus kaca.

Sinar UV-B

Sinar UV-B biasanya hanya merusak lapisan luar kulit (epidermis). Sinar ini memiliki intensitas tertinggi antara jam 10:00 - 14:00 saat sinar matahari terang. Sebagian sinar UV-B matahari terblokir oleh lapisan ozon di atmosfer. UV-B tidak menembus kaca.

Dalam jumlah kecil, radiasi UV-B bermanfaat untuk sintesis vitamin D dalam tubuh, tetapi paparan berlebihan sinar ini dapat menimbulkan kulit kemerahan / terbakar dan efek berbahaya sintesis radikal bebas yang memicu eritema dan katarak.

Sinar UV-B juga dapat menyebabkan kerusakan fotokimia pada DNA sel sehingga memicu pertumbuhan kanker.

Sinar UV-C

Radiasi UV-C menimbulkan bahaya terbesar dan menyebabkan kerusakan terbanyak. Namun untungnya, mayoritas sinar ini terserap di lapisan ozon atmosfer.

Dengan meluasnya kerusakan lapisan ozon karena pelepasan bahan kimia tertentu ke lingkungan (ozone depleting chemicals) seperti freon ac dan lainnya, dikhawatirkan akan banyak UV-C yang lolos ke bumi dan menimbulkan berbagai dampak merugikan pada manusia.
ips perlindungan dari radiasi ultraviolet

1. Carilah tempat yang teduh
Carilah tempat yang teduh ketika anda melakukan kegiatan luar ruangan di siang atau sore hari (khususnya pada jam 10:00 sampai 15:00). Jangan mengira anda aman hanya karena langit mendung. Radiasi ultraviolet bisa melewati awan dan kabut.


2. Kenakan kemeja lengan panjang, celana panjang, sarung tangan, topi bertepi lebar atau payung
Hindari pakaian tipis yang tembus radiasi. Bila menggunakan payung, pilihlah payung berbahan tidak tembus cahaya.


3. Gunakan pelembab (lotion) tabir surya dan ulangi penerapannya beberapa kali, sesuai petunjuk pada label.

Pilihlah tabir surya spektrum luas dengan faktor perlindungan matahari (spf) minimal 15. Tabir surya tidak memberikan perlindungan penuh.

Jangan terlalu lama di bawah terik sinar matahari meskipun anda menggunakan tabir surya. Carilah tempat yang teduh.

4. Pakailah kacamata hitam
Pakailah kacamata hitam yang menyaring radiasi ultraviolet. Mata anda tidak memiliki pertahanan alami terhadap matahari, dan kerusakan mata dari sinar uv dapat menyebabkan katarak. Penggunaan kacamata hitam dapat memblokir lebih dari 95% radiasi UV-A.

5. Berikan perlindungan ekstra pada bayi dan anak-anak.
Kulit bayi dan anak-anak lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa, sehingga mereka membutuhkan perlindungan ekstra jika keluar di bawah terik matahari untuk waktu yang lama. Anak-anak harus memakai topi, pakaian lengan panjang, dan celana panjang.

Bila anda menerapkan tabir surya pada anak, pastikan telah meliputi bagian-bagian tubuh mereka yang paling rawan, termasuk tangan, telinga, wajah, dan leher. Hindari menggunakan tabir surya pada bayi.

Sumber Klik disini

20 Fakta Tersembunyi Tentang Kebahagiaan

    Para ilmuwan melakukan penelitian untuk menyelidiki akar dari emosi yang positif ini. Mari kita simak bersama temuan mereka yang mencengangkan tentang kebahagiaan berikut ini.

    1. Meski gen dan latar belakang didikan mempengaruhi 50% sifat bahagia yang dimiliki seseorang, namun keadaan sekitar (lingkungan dan pendapatan) ternyata hanya berpengaruh 10% saja. 40% sisanya dipengaruhi oleh penampilan luar dan aktivitas seseorang, termasuk hubungan, pertemanan, dan pekerjaan; bagaimana ia berhubungan dengan komunitas, serta keterlibatan dalam olahraga dan hobi.

    2. Mood yang baik mengeluarkan aroma tersendiri. Para ilmuwan menemukan bahwa kita bisa menilai apakah seseorang sedang dalam keadaan mood/ tidak dari aroma tubuhnya. Dalam sebuah percobaan, beberapa pria dan wanita diminta menonton film yang menyeramkan. Sementara asyik menonton, ketiak mereka diberi semacam bantalan khusus untuk menampung keringat yang dihasilkan. Seminggu kemudian, para peneliti meminta orang lain untuk membedakan aroma mana yang memiliki mood baik dan mana yang ketakutan. Orang tersebut berhasil menebak dengan tingkat ketepatan yang mengejutkan.

    3. Orang tua lebih puas dengan kehidupan mereka ketimbang kaum muda. Survei yang diadakan Centre for Disease Control and Prevention menemukan mereka yang berumur 20-24 tahun merasakan kesedihan rata-rata 3,4 hari per bulannya, sementara usia 65-74 tahun hanya 2,3 hari saja.

    4. Jika Anda melakukan olahraga 20 menit, 3 kali seminggu, selama 6 bulan, maka perasaan bahagia Anda akan meningkat sebanyak 10-20%.

    5. Mereka yang tergolong sangat bahagia ketika dideteksi lewat tes psikolog mengembangkan 50% antibodi lebih banyak daripada mereka yang mendapat vaksin flu.

    6. Menurut para peneliti dari The World Database of Happiness dari Erasmus University di Belanda, Denmark merupakan negara paling berbahagia di dunia, diikuti oleh Malta, Switzerland, Iceland, Irlandia, dan Kanada.

    7. Dalam klinik-klinik kesehatan di Amerika Serikat, tingkat depresi masyarakat meningkat 3-10 kali lebih banyak dibanding 2 generasi terdahulu.

    8. Pendatang atau kaum imigran cenderung dipengaruhi karakter bahagia dari negara tujuan ketimbang negara asal mereka.

    9. Pekerja yang lebih kaya cenderung lebih bahagia daripada mereka yang ‘miskin’, namun para peneliti memperkirakan mereka yang berbahagia cenderung memiliki potensi lebih besar untuk menjadi kaya.

    10. Penderita stroke atau penyakit mengerikan lainnya memang sangat menderita dalam jangka waktu pendek, sesaat kemudian tingkat bahagia yang mereka rasakan tak jauh beda dari orang sehat rata-rata.

    11. Saat menikah, kebahagiaan seseorang membubung tinggi, namun sesaat kemudian kebahagiaan mereka segera kembali ke level ketika sebelum menikah.
12. Kaum wanita cenderung mengalami titik puas terendah pada usia 37, sementara pria baru mengalaminya ketika berumur 42 tahun.

    13. Tertawa sampai ‘perut’ sebanyak 100-200 dalam sehari memiliki dampak yang sama dengan olahraga keras, yaitu mampu membakar hingga 500 kalori.

    14. Emas tidak menjamin kebahagiaan. Studi yang dilakukan terhadap para atlet Olimpiade menemukan bahwa pemenang medali perunggu lebih bahagia daripada peraih medali perak, dan kadang-kadang malah lebih bahagia daripada peraih medali emas. Menurut tim psikolog asal Australia, Graham Winters, adalah lebih membahagiakan menjadi juara ketiga di saat Anda tak menduganya dibanding mendapatkan keistimewaan sebagai yang pertama.

    15. Professor Michael Argyle yang banyak memimpin studi tentang kebahagiaan, mendapati bahwa di antara aneka kegiatan yang bisa membuat orang bahagia, seperti olahraga dan musik, yang paling berpengaruh adalah menari.Hal ini dikarenakan menari atau berdansa melibatkan olahraga, musik, komunitas, sentuhan, dan aturan, yang meningkatkan kebahagiaan secara drastis.

    16. Beberapa studi menunjukkan hewan peliharaan bisa mengurangi tekanan darah dan stres, serta mendongkrak kesehatan dan kebahagiaan.

    17. Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, sisa kekayaan hanya memiliki sedikit efek (atau tidak sama sekali) terhadap kepuasan atau kebahagiaan seseorang.

    18. Seseorang yang memiliki hubungan stabil umumnya merasa bahagia daripada mereka yang single.

    19. Dalam negara dengan tingkat pendapatan tinggi, seperti negara-negara Skandinavia, tingkat kebahagiaan cenderung lebih tinggi dibanding negara dengan tingkat penghasilan tak merata seperti USA.
Masyarakat cenderung memilih daerah dengan otonomi mandiri dan demokrasi langsung untuk meningkatkan pendapatan.

    20. Menurut studi 40 tahun yang telah diperbarui oleh Universitas Harvard, bayi yang sering dipeluk dan ditimang cenderung tumbuh dalam kebahagiaan.


Jangan Palingkan Muka Agar Tak Sakit Saat Disuntik

    Secara naluriah, kebanyakan orang akan memalingkan muka untuk mengurangi rasa takut saat disuntik.

    Padahal menurut penelitian, pasien justru harus memusatkan pandangannya pada bagian yang akan disuntik agar lebih sedikit merasakan sakit.
Rasa sakit saat disuntik akan berkurang justru ketika pasien melihat dengan seksama bagian yang akan disuntik, bukan malah memalingkan muka.

    Bahkan jika bagian itu diperjelas dengan menggunakan kaca pembesar, maka suntikan makin tidak terasa sakit.

    Temuan ini terungkap dalam penelitian Prof Patrick Haggard dari University College London baru-baru ini. Dalam penelitian untuk melihat hubungan antara sensor nyeri dengan indra penglihatan tersebut, Prof Haggard dan rekan-rekannya melibatkan 18 relawan.

    Ketika diminta mengamati bagian tubuh yang diberi rangsang nyeri berupa pemanas, para relawan mengalami peningkatan toleransi terhadap rasa nyeri.

    Dengan melihat bagian yang dipanasi, relawan bisa menahan rasa nyeri hingga selisih 3 derajat celcius dibandingkan saat memalingkan muka.

    Para peneliti juga melakukan eksperimen yang sama dengan menggunakan kaca pembesar yang ukurannya berbeda-beda.

    Ternyata makin detail gambar yang bisa dihasilkan kaca pembesar (tentunya sambil diamati), makin sedikit nyeri yang dirasakan oleh para relawan.

    "Biasanya orang menganjurkan pada anak-anaknya yang mau disuntik, jangan melihat jarumnya agar tidak sakit. Ternyata justru dengan terus mengamati jarum ketika menembus kulit lengan, rasanya menjadi tidak terlalu sakit," ungkap Prof Haggard seperti dikutip Telegraph.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa mata yang merupakan indra penglihatan dapat mempengaruhi persepsi otak tentang rasa sakit.

    Rencananya temuan ini akan dipakai untuk mengembangkan metode baru untuk mengatasi nyeri, yakni dengan memperbaiki kemampuan melihat.


Beberapa Penyebab Remaja Sulit Bangun Pagi

    Apakah anda termasuk seorang remaja atau anak muda yang sulit bangun pagi sehingga kadang orang tua kadang harus berteriak-teriak atau bolak-balik membangunkan di pagi hari untuk sholat dan sekolah.
Apakah anda termasuk seorang remaja atau anak muda yang sulit bangun pagi sehingga kadang orang tua kadang harus berteriak-teriak atau bolak-balik membangunkan di pagi hari untuk sholat dan sekolah.

    Tapi Anda masih sulit sekali untuk bangun, maka anda harus mengetahui sebenarnya apa yang membuat kita sulit bangun pagi.

    Bagi orang tua, membangunkan anak remaja di pagi hari kadang membuat orang tua frustasi. Kondisi susah membangunkan anak remaja dan anak remaja yang sulit bangun pagi dialami hampir seluruh orang tua dan anak remaja di dunia.
Kenapa anak remaja sulit bangun pagi?

    Hasil penelitian yang dilakukan Mary Carskadon, profesor psikiatri dari Brown University tahun 2005 mencatat ada sekitar 30 persen remaja yang mengalami gangguan tidur. Usia remaja ini berkisar 10-18 tahun.

    Anak-anak usia remaja ini membutuhkan tidur waktu tidur 9-10 jam sehari. Usia remaja adalah saat anak mengalami pubertas. Memasuki periode ini, tubuh remaja akan menyesuaikan diri termasuk waktu jam tidurnya.
Saat pubertas tubuh remaja akan mengalami pergeseran waktu tidur malam sekitar 2 jam dan kebanyakan tidak akan bisa tidur di bawah jam 11 malam.

    Ketika puber, tubuh remaja akan mengalami perubahan hormon dan hormon melatonin yang merangsang tubuh cepat tidur juga tertunda produksinya.

    Bisa saja orangtua menyuruh anak masuk kamar dan tidur jam 10 malam tapi yang terjadi si anak hanya melihat langit-langit kamar dan mungkin baru akan mengantuk sekitar pukul 1 pagi.

    Itulah yang menyebabkan remaja kesulitan bangun pagi. Karena jadwal tidurnya lebih larut sementara kebutuhan tidurnya 9 jam yang membuatnya sangat tersiksa bangun di pagi hari.

    Jelas saja ini berbeda dengan waktu tidur orangtuanya. Orang dewasa bisa tanpa sadar tertidur pukul 10 malam dan hanya butuh 7-8 jam untuk tidur cukup.
"Remaja seperti berperang ketika harus bangun pagi, tapi itu tidak sepenuhnya kesalahan mereka," kata Jodi Mindell, pakar gangguan tidur anak dari the Children's Hospital of Philadelphia seperti dilansir dari Natioanl Sleep Organizaton.

    Ritme sirkadian (jam biologis) remaja membuatnya lebih terjaga di malam hari sehingga seringkali remaja tertidur di dalam kelas.

    Beberapa sekolah di Minneapolis, Amerika telah mengubah jadwal masuk sekolah dari semula pukul 07.00 menjadi pukul 08.00-08.30. Perubahan jam sekolah ini untuk membantu siswa lebih siap menghadapi pelajarannya.

    Namun perubahan hormon bukan satu-satunya yang menjadi penyebab susah tidur remaja. Kebiasaan minum-minuman kafein, tidur di depan TV, tidur dengan cahaya terang juga memicu remaja semakin susah tidur malam.
Mengisi kegiatan dengan esktrakurikuler seperti olahraga atau kegiatan seni akan bagus buat remaja, sehingga ketika malam tubuhnya akan cepat tertidur karena sudah kelelahan.

    Membuat jam tidur malam yang teratur buat remaja mungkin sulit, tapi dengan membiasakan memiliki jam tidur teratur akan membantu mengatasi remaja memiliki jam tidur yang baik.

    Remaja yang kurang tidur akan berpengaruh terhadap emosinya yang menjadi gampang marah dan mudah dipengaruhi hal-hal negatif.

    Sebaiknya diperhatikan pula hal-hal yang bisa memperparah gangguan tidur remaja:

   1. Jauhi minuman kafein dan nikotin yang dapat mengganggu tidur.
   2. Hindari permainan komputer sebelum tidur.
   3. Hindari berdebat dengan remaja sebelum tidur.
   4. Hindari tidur dengan sinar komputer atau TV yang berkelap-kelip di kamarnya.
   5. Hindari cahaya terang di malam hari sebaiknya matikan lampunya saat tidur yang akan mempercepat produksi hormon melatonin
   6. Biarkan remaja tidur pada akhir pekan, tetapi tidak lebih dari 2 atau 3 jam agar tidak mengganggu jam tubuh mereka.

Sumber bisa diklik di sini